Facebook SDK

B2M (Budi murai mutiara) Perlu diketahui, sahabat B2M biasakan memanen anakan Burung Murai Batu pada umur 7 – 10 hari. Tidak boleh lebih, dan tidak boleh kurang. Mengapa tidak boleh lebih dari 10 hari? Karena, pada usia 10 hari lebih kelopak mata anakan Burung Murai Batu sudah terbuka, dan mereka sudah bisa melihat induknya. 
120M

Apabila anakan Burung Murai Batu sudah melihat induknya, yang selama ini melolohnya, dia tak akan mau atau sulit sekali diloloh manusia. Jika burung belum terbuka matanya, lalu dipanen, mereka mau menerima makanan yang kita lolohkan.

Mengapa tidak boleh kurang dari 7 hari? Anakan murai umur 1-7 hari masih berada dalam fase kritis. Kesalahan sedikit dalam perawatannya, terutama frekuensi pelolohan yang tidak konsisten, mudah sekali membuat burung kelaparan dan mati. Bahkan, perawatan kurang intensif sering menyebabkan anakan cacat, terutama kaki pengkor dan lumpuh. Makanya B2M (Budi murai mutiara) peternak Burung Murai Batu di bekasi timur selalu memanen anakan Burung Murai Batu setelah usia 7 hari dan tidak pernah lebih dari usia 10 hari. 

Untuk memastikan indukan Burung Murai Batu siap kawin, B2M (Budi murai mutiara) bisanya memberikan asupan makanan yang banyak mengandung protein hewani, jangkrik dan ulat kandang dengan memberikan pakan jangkrik daun papaya dan tahu dulu sebelum dikasih makan kemurai kita Kalau sudah masuk masa panen anakan Burung Murai Batu, B2M (Budi murai mutiara) memastikan pakan yang banyak mengandung protein hewani dan jangan sampai kekurangan makanan pada wadah pakan serta menganti air mandi setiap hari, bisa pagi hari atau sore hari agar murai mandi Setelah telur menetas, kisaran 12 sampai 14 hari, 

B2M (Budi murai mutiara) menunggu waktu sambil pada hari ke 10 porsi makanan ditambah dengan kroto, ulat kandang dan jangkrik sebagai menu utama jangan sampai kehabisan dan di control terus supaya telur menetas indukan murai tidak merasa kekurangan makanan sehingga tidak terjadi buang anak atau indukan tidak mau meloloh. 
Perlu diperhatikan dengan baik bahwa ketika telur indukan udah menetas, hindari melihat lihat sarang, kenapa jika indukan kita terlalu agresif dan protektif maka kita diangap ancaman dan anakan akan dibuang itu yang terjadi, maka kita dituntut sabar dan menahan diri untuk melihat berapa jumlah telur yang menetas. 

Menu anakan Burung Murai Batu umur 6-7 hari 
Kalau Anda memanen anakan murai batu pada umur 7 hari, maka burung cukup diberi kroto saja alias full kroto. 

Berikut ini menu yang bisa disajikan pada anakan murai batu umur 6-7 hari: 
1. Bahan lolohan hanya berupa kroto, alias full kroto. 
2. Pilihlah kroto yang baru, segar, dan sudah dibersihkan semutnya. 
3. Kroto segar dicampur dengan Pakan Voer lolohan( maaf tidak menyebut prodak) yang sudah terbukti pakan paling cocok untuk burung piyikan 
4. Menu Kroto dan Pakan Voer diberikan mulai pukul 06.00 (paling telat 07.00) hingga pukul 18.00. 
5. Menu diberikan setiap satu jam sekali, porsi jangan terlalu banyak. 
6. Sebelum diberikan, kroto dan Pakan Voer dicampur dalam air matang. 

Jika tidak dicampur air matang, kroto yang bersifat lengket ini bisa menempel di kerongkongan, sebelum masuk ke bagian tembolok. Dengan kroto matang bisa melewati kerongkongan tanpa meninggalkan bekas.

Yang penting diperhatikan, anakan burung jangan diloloh sampai terlalu kenyang, yang terlihat dari tembolok atau sudah tidak mau buka mulut ketika disodorkan makanan. Jika sudah begitu tandanya anakan Burung Murai Batu sudah kenyang dan tidak boleh diberikan tambahan makan lagi. Kenapa begitu? Karena organ pencernaan anakan Burung Murai Batu umur 7-10 hari belum berfungsi secara sempurna, maka dampak kekenyangan membuat organ pencernaannya dipaksa bekerja keras. Sebab, material pakan yang masih tersimpan di dalam tembolok akan terus-menerus dibawa masuk ke organ pencernaan burung. 

Menu makanan anakan Burung Murai Batu umur 8-14 hari masih tetap kroto dicampur Pakan Voer lebih banyak dengan tambahan vitaminnya. Kenapa B2M (Budi murai mutiara) memilih Pakan Voer yang di sedu dengan air panas supaya mengembang dan didinginkan dulu untuk menu utama anakan Burung Murai Batu hasil dari kandang ternaksupaya tidak berbahaya bagi organ pencernaannya. 

Menu anakan murai batu umur 15-30 hari 

Setelah anakan Burung Murai Batu Berumur 15 hari lebih, anakan Murai Batu sudah melewati masa kritis. Pada usia ini, anakan Burung Murai Batu relatif sudah melewati masa kritis. Anakan Murai Batu bahkan sudah mulai belajar nangkring. Bahkan sebagian sudah bisa nangkring pada umur lebih muda, misalnya 12 hari. Pakan utama anakan umur ini, masih terdiri atas Pakan Voer dan kroto, namun porsi voer bisa dinaikkan. 

Pengenalan pakan hidup seperti jangkrik dapat dimulai pada akhir minggu ketiga, atau awal minggu keempat. Hanya saja, berikan dulu anakan jangkrik demi alasan keamanan anakan murai batu. Yang perlu diperhatikan pula, jangkrik jangan langsung diberikan dari tangan kita, karena hal ini bisa membuat anakan Burung Murai Batu kelak menjadi manja. Untuk mengantisipasi hal ini, jangkrik dapat diberikan melalui bantuan media lidi atau sejenisnya. Yang penting jangan langsung dari tangan. 

Pada fase ini, terutama sejak minggu keempat, anakan Murai Batu harus diusahakan bisa makan sendiri. Jika tidak, burung kemungkinan besar menjadi manja, dan ini akan menurunkan harga jualnya. Anakan Burung Murai Batu yang terlanjur manja biasanya memiliki mental bertarung (fighter) yang kurang, sehingga harga jualnya menurun drastis. Anakan Burung Murai Batu yang sudah berumur 1 bulan atau lebih sudah bisa makan sendiri. Inilah saatnya memindahkan mereka ke sangkar soliter, di mana setiap sangkar hanya berisi seekor anakan murai, untuk menghindari pertengkaran sesuai dengan karakter fighter pada burung ini.

1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post